MINGGU 11

Minggu 11 pelaksanaan pendidikan Guru Penggerak yang saya ikuti berlangsung dari mulai 14 hingga 19 Februari 2022. Pembelajaran daring yang berlangsung adalah terkait materi pembelajaran berdiferensiasi dan pada hari petama yakni Senin, 14 Februari 2022, peserta CGP kelas D 024 dengan fasilitator Ibunda Ummiyati Ningsih, M. Pd. bertatap maya dengan instruktur I Made Perdana Skolastika.

Selama kurang lebih 2 jam, kita bertatap maya, mendengarkan instruktur menyampaikan paparan materi, juga berinteraksi satu dengan yang lain berbagi praktik pembelajaran diferensiasi yang telah dilakukan serta berdiskusi akan tantangan yang dihadapi dalam penerapan pembeljaran berdiferensiasi. Dalam forum ini saya pun menyampaikan keluh kesah saya terkait dengan jumlah murid yang sangat banyak yang harus saya ampu, sehingga sedikit banyak saya sampaikan bahwa penerapan pembelajaran berdiferensiasi saya belumlah bisa mencapai ideal dengan mendiferensiasi tiga-tiganya antara konten, proses, dan produk. Dan ternyata ada keluh kelsah yang serupa dengan saya disampaikan oleh seorang CGP dari Kabupaten Grobogan, seorang guru Bahasa Inggris jenjeang SMP.

Demikian hari kedua, ketiga, dan keempat, berangsur-angsur pemahaman akan mendiferensiasi konten, proses, dan produk, menjadi lebih baik karena di dalam hari-hari di minggu ini CGP juga sampai pada alur Koneksi antar Materi, dan Aksi Nyata. Dalam Aksi Nyata, CGP diminta menuliskan rencana yang akan dilaluinya ke depan terkait dengan penerapan pembelajaran berdiferensiasi.

Lagi-lagi perasaan yang muncul adalah tertantang untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi demi mewujudkan pendidikan yang berpihak pada murid. Berat adalah sesuah tanggungjawab dan itulah tantangan bagi saya saat ini.

Di waktu mendatang terkait dengan langkah yang saya ambil untuk pembelajaran adalah:

Mengkaji kembali Rencana Pembelajaran yang sudah kita susun, pastikan di dalamnya terdapat diferensiasi konten, proses, dan atau produk

- Menerapkan strategi, metode, teknik pembelajaran yang tidak monoton, sehingga, kita bisa mengakomodir berbagai gaya/profil belajar anak. Lakukanlah inovasi pembelajaran, dan jangan merasa nyaman hanya dengan menjadi figur yang terlihat paling pintar dengan berceramah di kelas.

-  Melakukan asesmen formatif karena formatif itu penting, dan formatif tidak hanya berbentuk tes tulis..

- Terus belajar, karena seorang pengajar harus suka belajar, memotivasi anak untuk belajar.

- Selalu ingat setiap anak adalah unik, dan mereka bisa tumbuh luar biasa saat keunikannya direspon dengan maksimal. 

Harapan baik semoga bisa berhasil. Amiin ya rabb.