Sabtu, 19 Februari 2022
MINGGU 9
Selama hampir satu
bulan lebih, calon guru penggerak terbebas dari materi di LMS. Dan selama
inilah, kegiatan aksi nyata dari Modul 1 berjalan. Masing-masing calon guru penggerak menyelesaikan tugas
sosialisasi di komunitas masing-masing atau di komunitas lainnya. Forum berbagi
aksi nyata pun dilalui, hingga peserta bisa saling berkomentar dan memberikan
tanggapan.
Memulai kembali
pelaksanaan pendidikan guru penggerak, tepat di tanggal 7 Februari 2022, calon
guru penggerak mengikuti pre-test untuk Modul 2.1. Topik pembehasan di Modul
ini adalah pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran yang memperhaitkan
kebutuhan murid, profil belajar murid, dan minat murid.
Rangkain MERRDEKA pun
mulai. Dalam Mulai dari Diri, calon guru penggerak diberikan 5 pertanyaan
pemantik, yaitu:
- Bagaimana
saya dapat mengelola kelas untuk memenuhi kebutuhan murid secara
individu?
- Apa yang saya
ketahui tentang latar belakang murid saya, pembelajaran sebelumnya,
dan perkembangan keterampilan mereka?
- Apa yang saya
ketahui tentang minat murid saya (di sekolah dan di luar),
motivator, dan tujuan mereka?
- Apa yang saya
ketahui tentang profil belajar murid saya? Apa gaya belajar yang
disukai oleh mereka?
- Bagaimana saya
bisa menggunakan informasi tentang minat, kesiapan dan profil belajar
murid saya untuk membantu saya merancang dan melaksanakan
pembelajaran secara efektif?
Lalu
sehari setelah itu, tanggal 8 Februari 2022, pada tahap Eksplorasi konsep,
calon guru penggerak mempelajari pengertian pembelajaran berdiferensiasi lengkap
dengan ilustrasinya., miskonsepsi pembelajaran berdiferensiasi, serta mengidentifikasi
dan memetakan kebutuhan murid.
Pada
sesi Ruang Kolaborasi kelompok yang telah dibentuk berdasakan jenjenag
pendidikan menghasilkan RPP berdiferensiasi dan dipresentasikan untuk mendapatkan
komentar atau masukan dari peserta lain. Demikian hingga tahap Demonstrasi
Kontekstual, RPP berdiferensiasi yang dihasilkan secara mandiri oleh calon peserta juga diunggah. Sesi Ruang Kolaborasi hingga
Demonstrasi Kontekstual berjalan dari hari Jumat, 11 Februari hingga Jumat, 18
Februari.
Pada
hari Sabtu, 12 Februari, peserta pendidikan mengikuti lokakarya 2. Dan pembahasannya
adalah tentang merintis komunitas praktik, menumbuhkan, dan merawat
keberlanjutan. Sesi permainan dan diskusi dilalui dengan perasaan kebahagiaan
karena ada hal penting yang diperoleh, ada silaturahmi dan ketemu dengan
teman-teman, ada pula sesi makan bersama. Semua penuh kebahagiaan, sepertinya
begitulah semestinya seorang guru membangun kelasnya tiap hari dengan peserta
didik. Penuh kebahagiaan tanpa kehilangan tujuan.
Seperti
minggu-minggu sebelumnya dalam sesi pendidikan minggu ini, tuntutan utama
tetaplah time management yang baik. Demikianlah, saya sudah mulai merasa
terbiasa dengan dorongan bahkan pecutan untuk akselerasi penyelesaian tugas,
baik tugas pokok saya mengajar di sekolah, maupun tugas saya di pendidikan guru
penggerak ini. Lelahpun menjadi bermakna. Alhamdulillah, nikmat mana lagi yang akan
kita dustakan? Siapkan diri untuk minggu besok saatnya Elaborasi Pemahaman
dengan instruktur. Begitulah semangat dan motivasi ini masih dan akan terus
saya tumbuhkan di dalam diri.
Dari
serangkaian kegiatan di minggu ini, saya mendapatkan sebuah pembelajaran
tentang mengidentifikasi kesiapan belajar profil belajar peserta didik, dan pentingnya
mempertimbangkan minat murid. Hasil identifikasi yang dilakukan oleh guru
terkait dengan beberapa hal tersebut akan dijadikan dasar untuk mendiferensiasi
konten, proses, dan atau produk pembelajaran.
Langkah
berikutnya setelah saya mengetahui tentang pentingnya diferensiasi dalam
pembelajaran adalah mencoba untuk menerapkannya di kelas saya. Semua tentunya
diawali dari penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Bismillah. Semoga bisa
terwujud demi menyelenggarakan pendidikan yang memberikan kebahagiaan bagi para
murid. Amiin.
To be continued to MINGGU 10