Sebuah Catatan Guru Penggerak

Sabtu, 6 November 2021

MINGGU 3

Minggu ketiga ini tepat diawali tanggal 1 November. Kegiatan yang diikuti untuk rentang satu minggu ini adalah menyusun sintesa materi atau kesimpulan dari modul 1.1, menyiapkan aksi nyata modul 1.1., dan memulai pembelajaran modul 1.2. yang berisi tentang nilai dan peran guru penggerak.

Pada modul 1.2., bagian mulai dari diri (1.2.a.3) semua calon guru penggerak ditugaskan untuk membuat trapezium usia yang menyematkan satu peristiwa positif dan satu peristiwa negative yang pernah dialami di masa usia sekolah. Peserta menjawab pertanyaan mengapa dua hal tersebut masih terus diingat oleh kita hingga saat ini.

Sedangkan pada modul 1.2., bagian eksplorasi konsep (1.2.a.4.) peserta diklat diberikan banyak konsep. Konsep yang pertama disajikan adalah tentang pembentukan nilai diri. Peserta menonton video pendek diagram gunung es dan video pendek escalator cara kerja otak. Peserta diberikan informasi mengenai bagaimana manusia tergerak, bergerak, dan menggerakkan.

Konsep kedua yang dipelajari adalah Profil Pelajar Pancasila. Dan yang berikutnya adalah peran guru penggerak dan nilai-nilai yang harus dimiliki guru penggerak. Dari 3 konsep terakhir ini, peserta diberikan beberapa tugas berbentuk pertanyaan -pertanyaan yang harus dijawab/ditanggapi secara reflektif.

Pada bagian diskusi mandiri modul ini, peserta kembali diberi pertanyaan untuk dijawab. Pertanyaan pertama adalah apa hubungan antara Profil Pelajar Pancasila dengan peran dan nilai dari guru penggerak. Pertanyaan kedua adalah apa yang bisa dilakukan oleh guru penggerak seandainya terdapat rekan guru atau kepala sekolah yang tidak mendukung peserta menjalankan perannya.

Dari pembelajaran modul 1.2. dan pemenuhan tugas yang harus saya lakukan, untuk minggu ini saya agak sedikit terkendala, yakni karena tugas saya mengajar baik daring maupun luring padat. Saya memiliki 12 kelas ampuan yang harus diajar, baik secara daring maupun luring, karena kebetulan sekolah sedang melakukan simulasi pertemuan tatap muka. Selain kendala ini, beberapa hari cuaca di tempat saya kurang hujan, sehingga jaringan internet sering kurang mendukung.

Dari pengalaman ini, saya merasakan satu hal yang luar biasa. Saya seperti terbelalak dan dibukakan mata secara lebar bahwa adanya saya sebagai guru penggerak adalah penting untuk dunia pendidikan. Bahwa saya memiliki 5 peran penting sekaligus bisa menjalankan semua peran saya tersebut dengan menerapkan 5 nilai yang dimiliki. Saya merasa terjawab dengan keraguan dalam hati aka napa pentingnya guru penggerak ke depannya. Konsep-konsep yang disajikan telah menjawab keraguan saya secara gamblang.

Dari pengalaman ini saya mendapatkan tambahan pengetahuan dan pemahaman mengenai peran dan nilai guru penggerak sekaligus hubungan dari peran dan  nilai tersebut dalam perwujudan Profil Pelajar Pancasila. Hal baru yang saya ketahui dari diri saya sendiri dan dari memahami hal ini adalah ternyata saya telah memiliki 5 nilai tersebut selama ini. Ini dibuktikan dengan beberapa kegiatan yang bermanfaat yang saya ikuti adalah memiliki peran serupa dengan guru penggerak, dan itu masih saya ikuti hingga sat ini. Sebagai contoh saya telah bergabung dengan beberapa komunitas di wilayah saya, yakni aktif dalam MGMP kabupaten, ISPI/Ikatan Sarjana Pendidikan Indonedia kabupaten, juga Komunitas Guru Menulis kabupaten Cilacap. Saya beberapa kali juga telah melakukan penelitian tindakan kelas sehingga inovasi serta mempertahankan student learning center dibutuhkan.

Hal yang akan saya terapkan ke depannya adalah lebih memaksimalkan peran-peran yang telah saya lakukan dan lebih melekatkan nilai-nilai guru penggerak dalam diri saya untuk apapun yang saya hadapi, Baik di sekolah maupun di wilayah, saya akan berusaha untuk memajukan pendidikan dan membuka wawasan bagi guru lain yang masih belum tergerak untuk perubahan. InsyaAllah. Semoga bisa terwujud dan saya bisa bermanfaat untuk pendidikan Indonesia. Amiin ya rabbal alamin.


To be continued to MINGGU 4